Categories Tips Traveling

Tips Fotografi Perjalanan Mengambil Foto yang Punya Cerita

Melihat sudut kota pemandangan atau mungkin pemandangan desa yang tak bisa diulang tentunya menjadi momen kesenangan tersendiri bukan bagi para pecinta touring. Banyak orang lain mengira bahwa saat berpergian sangat mudah mengambil momen foto traveling alias motret-motret. Kenyataannya masih banyak yang membutuhkan tips fotografi perjalanan agar tidak miss moment.

Masih banyak ditemukan feed instagram ngasal, tapi tempat elegan. Nah itu dia peran tips fotografi perjalanan bisa kita ulik kali ini. Percuma tiket mahal tapi foto traveling kamu kurang oke, ya kan? Cerita dibalik wajah kawan yang sedang tidur atau mungkin pacar selingkuhan yang sedang diam-diam pergi jangan sampai pernah terlewat momenya. Ini bukan sekedar tools visual jepret, tapi memori emosional yang berguna di masa depan.

Dalam era media sosial, foto dari perjalanan juga sering kali menjadi penanda eksistensi. Namun semakin ke sini, kita semakin sadar bahwa foto yang bermakna adalah yang mampu menceritakan sesuatu—bukan sekadar membuktikan bahwa kita pernah ke sana. Maka memahami cara melihat cahaya, memilih sudut, dan menunggu momen yang tepat, menjadi bagian dari proses menciptakan memori yang hidup.


Karena dalam fotografi perjalanan, yang dicari bukan hanya pemandangan yang indah, tapi bagaimana gambar itu bisa mengembalikan rasa saat kita pertama kali melihatnya. Dan untuk mencapai itu, dibutuhkan lebih dari sekadar kamera yang bagus—dibutuhkan kepekaan, waktu, dan niat yang tulus untuk hadir di tempat yang sedang kita foto.

Tips Fotografi Perjalanan Agar Gak Nyesel

Memotret saat traveling tidak harus selalu teknis. Justru yang membuat hasil gambar menyentuh adalah ketika ia mampu bercerita, bukan sekadar memperlihatkan pemandangan. Berikut beberapa tips fotografi perjalanan yang bisa membantumu menangkap gambar yang bukan hanya bagus, tapi juga bermakna.

Tips fotografi perjalanan

1. Pahami Cahaya Alami

Fotografi yang baik selalu dimulai dari cahaya. Waktu terbaik untuk mengambil foto traveling biasanya adalah saat golden hour—pagi atau sore hari ketika matahari masih rendah dan cahayanya lembut. Hindari mengambil gambar di tengah hari karena cahaya cenderung keras dan menghasilkan bayangan yang tajam.

2. Ambil Sudut Tak Biasa

Daripada berdiri tegak dan mengambil gambar seperti kebanyakan turis, cobalah eksplorasi sudut berbeda. Jongkok, berdiri dari tempat tinggi, atau ambil sudut dari balik jendela atau pepohonan. Sudut yang tidak biasa membuat foto terasa lebih hidup dan personal.

3. Tangkap Aktivitas Lokal

Foto yang paling kuat adalah yang bisa menceritakan kehidupan. Saat kamu memotret pasar, jalanan, atau kegiatan sehari-hari penduduk lokal, kamu sedang mengabadikan esensi tempat itu. Jangan ragu untuk mendekat—dengan izin, tentu saja—dan menangkap ekspresi, tangan yang bekerja, atau momen interaksi sederhana.

4. Komposisi Sederhana, Cerita Mendalam

Gunakan prinsip rule of thirds untuk menyeimbangkan objek utama dengan latar. Hindari komposisi yang terlalu penuh kecuali memang ingin menunjukkan keramaian. Tips fotografi perjalanan yang paling klasik adalah: biarkan ruang bernapas dalam fotomu agar mata bisa ‘membaca’ cerita dengan tenang.

5. Jangan Lupakan Detail

Pemandangan gunung atau pantai memang menggoda, tapi jangan lupakan detail kecil: pola pada pintu rumah, warna bumbu di pasar, tulisan tangan di papan warung. Semua ini membentuk identitas tempat dan memberi lapisan emosi dalam foto traveling kamu.

Foto perjalanan bukan sekadar “ini tempatnya,” tapi “ini yang aku rasakan di sana.” Dan untuk menyampaikan perasaan itu, kamu tidak selalu perlu peralatan canggih. Kamu hanya butuh melihat lebih lama, mendekat lebih pelan, dan memotret dengan rasa penasaran yang jujur.

Bacaan Menarik : Tips Fotografi Pemula Dasar Mudah

Kamera Jadi Teman Seperjalanan

Tips fotografi perjalanan

Di setiap perjalanan, ada dua jenis pandangan: yang melihat luar, dan yang menoleh ke dalam. Dan sering kali, lewat lensa kamera, kita menemukan keduanya sekaligus. Tips fotografi perjalanan tak hanya membantu kita menangkap gambar, tapi juga memperlambat langkah, membuat kita benar-benar melihat apa yang ada di hadapan—bukan hanya melewatinya.

Saat kita mengangkat kamera, kita secara tidak sadar berkata: ini penting. Ini layak untuk diingat. Tapi dalam proses memilih apa yang difoto dan apa yang tidak, kita juga menyaring cara pandang. Apa yang kita pilih untuk diabadikan dalam foto traveling mencerminkan apa yang kita anggap berharga—baik itu lanskap, manusia, atau momen sederhana yang tak akan terulang.

Bagi sebagian orang, kamera adalah pelindung; jarak yang aman dari interaksi langsung. Tapi bagi yang menjadikannya alat untuk lebih terhubung, kamera bisa menjadi jembatan yang membawa kita lebih dekat—dengan tempat, dengan cerita, dan dengan orang-orang yang kita temui. Ia membantu kita belajar untuk memperhatikan detail, mendengarkan tanpa tergesa, dan menghargai keheningan di antara momen.

Kamera tidak hanya menyimpan gambar, tapi juga pengalaman. Ia menyimpan cara pandang, emosi, bahkan pertumbuhan. Dalam setiap frame yang kita simpan, ada versi kecil dari diri kita yang sedang belajar mengenali dunia, satu tempat, satu senyum, satu cahaya dalam satu waktu.


Dan jika kamu baru mulai, kamu tidak perlu langsung memiliki kamera profesional. Banyak kamera mirrorless seperti Canon EOS M100 atau Fujifilm X-A5 yang harganya relatif terjangkau dan ringan dibawa bepergian. Bahkan smartphone masa kini pun cukup mumpuni jika digunakan dengan komposisi dan cahaya yang tepat.

Di followthebaldie.com, kami menulis bukan cuma soal jalan-jalan, tapi tentang bagaimana petualangan alam bisa menyentuh sisi terdalam dari seorang pecinta alam.

Written By

You May Also Like